Jumat, 25 April 2008

Elite Army Gurkha from Nepal





Pasukan yg didatangkan Inggris ke Indonesia itu campuran antara personil Gurkha dan Sikh dari Punjab.

Soal kesulitannya jelas dialami pasukan2 Inggris, khususnya dalam pertempuran di Surabaya tgl 10 Nop 45.
Perang gerilya senantiasa menyulitkan tentara reguler dimanapun.

TNI pernah mengalaminya di TIMTIM dan di Aceh ( hingga sekarang ).

Pada PD II pasukan2 Gurkha yg tergabung dalam 1st Battalyon of the 9th Gurkha Rifles mendapat banyak pujian dalam pertempuran di Monte Cassino di Italia.
1 Battalyon Gurkha tsb dengan berani menjadi 'tameng' pasukan sekutu ketika mereka melindungi pergerakan pasukan sekutu dari posisi paratroop Jerman di biara Monte Cassino Italia.
Battalyon Gurkha tsb menolak untuk mundur dari posisi mereka yg terbuka dibawah posisi Jerman hingga ada battalyon baru yg menggantikan.

Hingga akhir pertempuran tidak ada battalyon yg berhasil mencapai posisi mereka karena hujan tembakan dari pasukan Jerman.

Pemimpin pasukan Sekutu kemudian memerintahkan mereka untuk meninggalkan posisi setelah berhari - hari.
Hanya sekitar 150 prajurit dan perwira yg tersisa dari battalyon tsb.
Tapi mereka masih menyanggupi untuk bertahan hingga saat terakhir.

Salah satu keunggulan Gurkha adalah kedisiplinan mereka serta ketaatan thd perintah. Sekalipun menghadapi posisi sulit mereka akan tetap maju selama diperintahkan.

Saat bertugas di Timor, pasukan2 Gurkha biasanya berpatroli dalam jumlah 6 - 8 prajurit dan mereka justru beberapa kali mendapat serangan dari pasukan Australia yg menyangka mereka tentara Indonesia.

Tidak ada komentar: