Rabu, 12 Agustus 2009

Salam Setengah Merdeka !!!



Pagi
Berhadap-hadapan dengan bendera
Aku mencari merah putih dalam jiwa
Siang
Di mana aku, di mana merah putih?
Engkaukah yang berkibaran di jalan-jalan
Atau hanya kain usang dan baru
Yang merana kehilangan jiwa?
Senja
Ku temukan merah putih
Tersedu di sudut negeri
Tertimbun ranting-ranting sejarah
Yang patah
Malam
Mimpi-mimpi berkecamuk
Merah putih masih merayap gelisah
Mencari Hatta dalam jiwa dua ratus kita


17 AGUSTUS
pernah kudengar seorang penyair berteriak
tentang merah putih yang terluka
katanya dwiwarna perlu dijahit kembali
mungki dioperasi
dan hari ini
seperti tahun-tahun sebelumnya
aku pun sibuk menghias RT dan sekolahku
hingga indah berwarna-warni
kami membeli bendera banyak sekali
aku ikut lomba makan kerupuk,
balap kelereng, balap karung
dan panjat pohon pinang
di antara derai angin
aku melihat merah putih
melambai-lambai pada kami
: " Ayo berkibarlah!"teriakku
ketika pulang, hari begitu mendung
kutemuksn merah putih nyaris terkulai
di tiang depan rumahku
: "Berkibarlah! Berkibarlah!"
merah putih hanya menatap
menyapa tanpa kata
apa ia sedih aku tak menang perlombaan?
Atau masih saja ia merindu jiwa itu?
Soekarno, Hatta, Sudirman, Agus Salim, dan yang
Lain?
Entah kapan, aku pernah mendengar bisikan itu
Para pahlawan telah kibarkan dwiwarna
Dalam dada
Bahkan pada saat yang terbadai
"Berkibarlah! Ayo berkibarlah!"
di kamarku Peter Pan dan Chrisye
menyenandungkan lagu "aku menunggumu"
dari balik jendela ku lihat merah putihku kuyup
di dera deras air dari langit
mungkin ia begitu cemas menunggu
sedang aku masih saja
mengira airmatanya
sebagai hujan.
Dua puisi ini diambil dari buku ke-5 Abdurrahman Faiz (usia 12 tahun)
Yang berjudul Nadya, Kisah Dari Negeri Yang Menggigil
Salam Setengah Merdeka!!



Tidak ada komentar: